Peter Senge bercerita dalam bukunya "The Fifth Discipline" tentang
seekor kodok. Syah dan, kodok mempunyai psikologi yang menarik. Apabila
seekor kodok dimasukkan dalam panci berisi air mendidih maka dia akan
refleks melompat keluar dari panci itu. Tapi apabila anda memasukkan
kodok dalam panci biasa. Kemudian, anda taruh panci itu diatas kompor
dan panaskan dengan api yang kecil sekali. Sehingga, air dengan sangat
perlahan memanas. Kodok tidak akan melompat keluar dari panci itu.
Bahkan, sampai mati di dalam panci!
Mengapa? Kodok itu gagal menangkap sinyal perubahan suhu air yang
merambat perlahan. Kodok merasa seolah-olah tetap berada pada air dengan
suhu standar. Sampai suatu titik hingga semuanya telah terlambat. Mati!
Apa yang bisa kita pelajari dari Psikologi Kodok? Psikologi kodok
digunakan oleh Senge sebagai kegagalan organisasi pembelajaran. Kita
cenderung menikmati area nyaman saat ini sehingga biasa mengabaikan
sinyal-sinyal perubahan kecil yang ada dalam organisasi maupun
lingkungan eksternal organisasi kita.
Kekeliruan-keliruan kecil dibiarkan sehingga menjadi kebiasaan dan
tradisi yang kemudian menentukan nasib seluruh organisasi. Kita
membiarkan keluhan-keluhan kecil pelanggan sehingga membentuk citra
negatif organisasi. Kita tersadar nanti setelah angka penjualan kita
merosot. Kita abaikan perlakuan buruk kepada karyawan, seperti mendikte
ide, tidak mengapresiasi kerja bawahan, dan kita baru tersadar setelah
karyawan itu pindah ke perusahaan lain.
Apakah anda pernah mengalami kejadian Psikologi Kodok?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar