Minggu, 29 April 2012

Become The Winner Of Socialentreprenurship National Business Challenge Held By AIESEC UI

All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them – Walt Disney
 Saya adalah orang yang selalu percaya bahwa tidak ada yang namanya batas dalam bermimpi. Bahkan dulu ketika kecil, kita diajarkan “gantungkan mimpimu setinggi langit”. Tapi sekarang? Don’t say that limit is the sky, the human’s footprint is already there. Artinya sudah ada manusia yang berhasil menembus langit, jadi nggak ada yang nggak mungkin kan? Saya dan teman saya yang hebat Anggi Gayatri membuat mimpi itu nyata.

Alhamdulillah, Kali ini saya transit di terminal SNBC dan meraih kemenangan. Saya ditemani oleh seorang perempuan yang sangat smart dan energic dalam event kali ini. Saya tidak salah memilih teman untuk mengembangkan ide bisnis ini.


Dari sekian banyak paper Business Plan yang masuk di panitia, tentunya para juri sangat susah untuk menentukan 5 finalis terbaik untuk mempresentaikan ide bisnis di hadapan mereka, investor dan banyak entrepreneur terkemuka di negeri ini. 5 Finalis yang hebat- hebat itu adalah:
    • Bakpia Belang, Sebuah Karya dari Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang memanfaatkan Tepung dari Belalang dalam pembuatan Bakpia.
    • Rumah Keong, Ide Bisnis Sosial dari Mahasiswa Universitas Bakrie yang memanfaatkan hama terbesar pertanian untuk diolah sebagai varian kuliner yang lezat dan bergizi.
    • Pupuk Cengok, Gagasan yang luar biasa dari Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada yang memanfaatkan hama eceng gondok dalam pembuatan pupuk.
    • Clarity, Bisnis kreatif dari Mahasiswa Universitas Indonesia yang memanfaatkan kerang laut untuk dijadikan accecoris yang cantik dan menarik.
    • Bintang Laut Cigorondong, Sebuah karya Mahasiswa Universitas Bakrie yang memanfaatkan rumput laut untuk dijadikan varian kuliner seperti dodol, manisan, dll.
                            We Are The Champion
                         We Are The Sociopreneur

RUMAH KEONG Menjadi Ide Bisnis Sosial Terbaik!
Populasi keong mas yang begitu besar yang berada di wilayah persawahan Provinsi Gorontalo bahkan mencapai 1000 – 1500 butir telur keong mas di setiap satu hektar sawah menjadi kendala para petani dalam memaksimalkan kuantitas dan kualitas hasil pertanian, padahal potensi agraris Gorontalo sangatlah besar terlebih sebagai penghasil jagung dan padi. Sementara penggunaan pestisida bukan merupakan solusi yang tepat sasaran karena tidak mengurangi populasi keong mas secara signifikan dan berdampak negatif terhadap kualitas dan ketahanan tanaman.
 Keberadaan populasi keong mas dan telurnya yang melimpah ini dapat menjadi sumber makanan baru bagi masyarakat Gorontalo mengingat kandungan protein tinggi yang dimiliki. Meski beberapa masyarakat pernah mengkonsumsi daging keong mas, dibutuhkan pihak yang dapat mengolah daging dan telur keong mas menjadi varian kuliner yang lezat sehingga dapat menjadi menu kuliner baru bagi masyarakat.
Rumah Keong dengan tagline Moopiyohu, Olamita wawu Onafa ati liyo (enak, sehat dan bergizi) siap untuk mengolah telur dan daging keong mas menjadi varian kuliner yang akan menjadi menu kuliner baru bagi masyarakat, seperti pukis, abon, kerupuk, sate, dan sup. Hingga kini kuliner masih menjadi sektor usaha yang memberikan potensi keuntungan yang besar selama potensi pasar atas kuliner tersebut pun besar. Varian kuliner Rumah Keong dengan rasa lezat, kandungan protein yang tinggi, dan harga terjangkau berkisar Rp500,- hingga Rp3.000,- menciptakan masyarakat Gorontalo sebagai potensi pasar yang besar.
Konsep kerjasama dengan pemilik sawah dan petani di Gorontalo dalam penyediaan bahan baku keong mas serta istri atau keluarga petani dalam proses produksi akan mendorong masyarakat mendukung perkembangan usaha Rumah Keong. Selain itu sistem bagi hasil keuntungan bagi pengurus Rumah Keong atau pegawai produksi yang berasal dari istri atau keluarga petani akan menambah kesadaran kepemilikan para pengurus usaha dan meningkatkan kinerja serta dedikasi terhadap Rumah Keong.
Pengembagan Rumah Keong baik dari segi kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan, usaha ini juga akan membentuk suatu komunitas Rumah Keong yang anggotanya terdiri dari petani, pemilik sawah, pengurus (pegawai) Rumah Keong, dan masyarakat Gorontalo dengan tujuan bekerja sama mendukung pemanfaatan telur dan daging keong mas sebagai bahan baku makanan sekaligus mengurangi populasi hama persawahan dan menyediakan ladang usaha bagi wanita pedesaan.