Parlemen Muda Indonesia adalah
sebuah gerakan sosial yang didesikasikan untuk pendidikan demokrasi
kepada pemuda dan advokasi isu sosial melalui kegiatan sidang parlemen
remaja, penggunaan media jejaring sosial, serta kegiatan pengembangan
masyarakat di seluruh Indonesia. Parlemen Muda diselenggarakan secara
independen oleh Indonesian Future Leader (IFL).
IFL adalah organisasi berbentuk lembaga swadaya masyarakat yang
bergerak dalam bidang pemberdayaan pemuda untuk perubahan sosial. IFL
secara rutin mengadakan berbagai program pelatihan, peningkatan
kapasitas pemuda, pengembangan masyarakat, dan advokasi pada berbagai
isu sosial.
LATAR BELAKANG
Pemuda merupakan bagian terpenting dalam perjalanan politik
Indonesia. Sejarah bercerita banyak mengenai keterlibatan pemuda yang
menjadi bagian penting dalam perkembangan politik Indonesia. Dimulai
dari Sumpah Pemuda pada tahun 1928, hingga reformasi demokrasi pada
tahun 1998, pemuda telah sejak lama mencetuskan energi perubahan. Pemuda
memegang peranan penting dalam menjaga dan mempertahankan tujuan
nasional dalam gerakan melawan penindasan, korupsi, dan ketidakadilan.
Terhitung hingga saat ini, 13 tahun setelah ikrar keikutsertaan pemuda
dalam dunia politik, Indonesia masih kekurangan sosok pemuda dalam dalam
kegiatan politiknya. Partisipasi minimal dari pemuda dalam politik
nasional ini telah menghasilkan beberapa regresi. Kepentingan publik
kehilangan akomodasinya, yang dulu berupa pergerakan pemuda. Kontrol
atas kekuasaan pemerintah beserta kebijaksannya sudah hampir tidak lagi
ada, sebagai hasil dari kurangnya partisipasi pemuda.
Kondisi-kondisi tersebut berpotensi melemahkan nilai-nilai demokrasi
dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Ini merupakan suatu
kemunduran yang mengecewakan, dimana perubahan yang dicapai saat
reformasi 1998 mulai melemah pengaruhnya sebagai akibat inkonsistensi
partisipasi pemuda. Menyadari akan kurangnya partisipasi pemuda dalam
politik yang dianggap penting, Parlemen Muda muncul sebagai sarana untuk
menfasilitasi ide dan pemikiran para pemuda dalam situasi nyata.
Dijalan oleh pemuda dan untuk pemuda, Parlemen Muda menyediakan
kesempatan bagi pemuda berusia 16 – 22 tahun untuk menggunakan haknya
berpendapat mengenai kepentingan publik. Hal ini merupakan bentuk dari
emansipasi pemuda, dimana 33 pemuda perwakilan dari setiap propinsi di
Indonesia berkumpul untuk mengekspresikan pendapat dan saling bertukar
pendapat, dalam rangka mendapatkan solusi untuk memecahkan permasalahan
bangsa.
TUJUAN
Apa tujuan dari Parlemen Muda?
- Meningkatkan partisipasi pemuda dalam ranah politik nasional, sebagai upaya dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
- Meningkatkan kesadaran pemuda mengenai permasalahan nasional.
- Mengakumulasikan opini & ide pemuda mengenai permasalahan nyata dan menyediakan solusinya.
- Mempersiapkan pemuda dengan kemampuan dan kecakapan yang dibutuhkan untuk kemudian membangun bangsa sebagai pemimpin masa depan Indonesia.
PROGRAM
Sidang Parlemen
Sidang parlemen merupakan inti dari Parlemen Muda dimana 33 pemuda
yang merupakan perwakilan terpilih dari berbagai propinsi di Indonesia
akan mendiskusikan berbagai macam permasalahan di Indonesia yang erat
kaitannya dengan dunia pemuda, yang kemudian akan menghasilkan
rekomendasi kebijakankepada pemerintah. Selama 1 minggu (28 Januari – 2
Februari 2012), wakil propinsi dan delegasi undangan akan berkumpul di
Jakarta, untuk mengikuti sidang Parlemen Muda Indonesia.
Agenda sidang meliputi; peran pemerintah dalam menjamin akses
pendidikan berkualitas; pelayanan kesehatan yang terjangkau untuk
memngurangi kematian ibu dan anak; dan pembangunan berkelanjutan usaha
pelestarian lingkungan. Selain bersidang, seluruh wakil propinsi dan
delegasi juga mendapatkan pelatihan; menajemen proyek; public speaking; analisis masalah; fundrising. Mereka juga mendaoat kesempatan untuk bertemu dengan berbagai tokoh dalam acara meet the leader, berdialog, dan bergembira di malam budaya.
Road Show
Parlemen Muda Indonesia mengadakan kunjungan ke Dewan Perwakilan
Daerah (DPD) RI dan berbagai Kementrian Negara RI; Kementrian Pemuda dan
Olahraga (Kemenpora); Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas);
Departemen Kesehatan (Depkes) untuk menyampaikan rekomendasi hasil
sidang Parlemen Muda.
Proyek Sosial
Proyek sosial adalah salah satu output dari Sidang Parlemen
Muda. Setiap delegasi akan melaksanakan program sosial dan advokasi pada
salah satu isu yang diagendakan selama sidang (kesehatan, lingkungan,
dan pendidikan). Hal ini ditujukan agar dampak Parlemen Muda tidak hanya
dirasakan oleh peserta yang mengikuti sidang saja, tetapi juga dapat
menyebar hingga ke masyarakat diakar rumput. Dalam pelaksanaan proyek
ini IFL memberikan bantuan mentoring dan teknis serta mini grants.
RANGKAIAN KEGIATAN
PEMBUKAAN & MEET THE LEADER
Pembukaan Parlemen Muda dilaksanakan di Auditorium Radio Republik
Indonesia (RRI) di awali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya yang
dipimpin oleh Rendi (Aray/Sang Pemimpi). Acara dibuka resmi oleh Bapak
Irman Gusman ketua DPD RI ditandai dengan pemukulan “Gong”.
Setalah rangkaian pembukaan selesai acara dilanjutkan dengan acara yang ditunggu-tunggu oleh semua peserta yaitu “meet the leader”, beberapa tokoh nasional hadir dalam acara ini;
- Irman Gusman (Ketua DPD RI)
- Andi Mallarangeng (Kemenpora RI) diwakili oleh Deputi Kepemudaan
- Anies Baswedan (Patron Parlemen Muda)
- Joko Widodo (Walikota Surakarta)
- Lidwina Marcella (Ketua Umum Koalisi Pemuda Hijau Indonesia “KOPHI”)
- Leo Mokodompit (Koordinator Youth Desk, Unesco Indonesia)
- Christophe Dorigne-Thomshon (Direktur PT. Global CDT Indonesia)
- Ayu Kartika Dewi (Indonesia Mengajar)
- Deradjat Ginandjar Koesmayadi (Rumah Cemara)
- Leonardo Kamilius (Pendiri Koperasi Kasih Indonesia)
- Andriani Marshanda (Artis, Oendiri dan CTO InsppireCast)
- DikDoank (Artis, Pendiri Kandang Jurank Doank)
- Ainun Niswati Chomsun (Pendiri Akaddemi Berbagi
- Wahyu Muryadi (Pimpinan Redaksi TEMPO)
- Hong Tjhin (CEO DAAI TV Indonesia)
Meet the leader menjadi acara seru dan asyik di Parlemen Muda. Sharing dari
tokoh-tokoh nasional yang istimewa mampu membuat peserta Parlemen Muda
dan juga ratusan tamu undangan terpukau. Tatapan tajam penuh keseriusan
terlihat di wajah seluruh audien yang memadati auditorium RRI. Sungguh
hari itu penuh dengan inspirasi baru yang membuat hati pemuda Indonesia
semakin semangat untuk terus berkarya.
CAPACITY BUILDING
Selain meet the leader ada lagi acara yang penuh ilmu yang menginspirasi yaitu capacity building yang dibawakan oleh pembicara-perbicara ramah dan luar biasa. Capacity building dibawakan di tiga malam pertama “nihgt of inspiration” oleh pembicara-pembicara berikut ini;
- Dyah Ayunico Ramadhani (Mc Kinsey & Company)
- Arief Aziz (TEDx Jakarta)
- Agni Yoga Airlangga (Ashoka Indonesia)
- M. Iman Usman (Indonesian Future Leaders)
- Andhyta Firselly Utami (Indonesian Future Leaders)
SIDANG PARLEMEN MUDA
Sidang merupakan acara inti Parlemen Muda dilaksanakan selama 3 hari
(30 Januari – 1 Februari 2012) di Sampoerna Stategic Square. Setiap hari
sidang diawali dengan penyampaian permasalahan daerah oleh delegasi dan
dilanjutkan dengan penggalian solusi secara bersama-sama. Solusi
tersebut sekaligus menjadi Rekomendasi Rancangan Kebijakan (RKK)
nasional. Berikut ini merupakan tema sidang dalam tiga hari;
- hari pertama (30 Januari) sidang membahas tema pendidikan yaitu “peran pemerintah dalam menjamin akses pendidikan berkualitas”;
- hari kedua (31 Januari) sidang membahas tema kesehatan “pelayanan kesehatan yang terjangkau dan usaha untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak”; dan
- hari ketiga (1 Februari) sidang membahas tema lingkuangan hidup “pembangunan berkelanjutan sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup”.
Hasil sidang berupa RKK hanya untuk pegangan IFL dan Parlemen Muda Indonesia
ROAD SHOW
Parlemen Muda Indonesia mengadakan kunjungan ke Dewan Perwakilan
Daerah (DPD) RI dan berbagai Kementrian Negara RI; Kementrian Pemuda dan
Olahraga (Kemenpora); Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas);
Departemen Kesehatan (Depkes) untuk menyampaikan rekomendasi hasil
sidang Parlemen Muda.
MALAM BUDAYA
Malam Budaya dilaksanakan di Rumah Makan Kemang tepat sebelum
penutupan Parlemen Muda Indonesia 2012. Peserta kelihatan gagah dan
anggun denggan balutan pakaian adat dari masing-masing daerahnya.
Bersamaan dengan malam budaya ada juga acara penganugrahan prestasi dari
berbagai nominasi, yaitu;
- Nominasi pernyataan posisi terbaik diraih oleh Dirgayuza Setiawan (Jawa Barat)
- Nominasi delegasi propinsi terbaik I diraih oleh Candra Gani (Lampung)
- Nominasi delegasi propinsi terbaik II diraih oleh Ardhy Nugrahanto Wokas (Maluku)
- Nominasi delegasi undangan terbaik diraih oleh Fera Amelia (Daerah Istimewa Yogyakarta)
- Nominasi proyek sosial terbaik diraih oleh Firman Ardiansyah (DKI Jakarta)
PROYEK SOSIAL
Proyek sosial adalah salah satu output dari Sidang Parlemen
Muda. Setiap delegasi akan melaksanakan program sosial dan advokasi pada
salah satu isu yang diagendakan selama sidang (kesehatan, lingkungan,
dan pendidikan). Hal ini ditujukan agar dampak Parlemen Muda tidak hanya
dirasakan oleh peserta yang mengikuti sidang saja, tetapi juga dapat
menyebar hingga ke masyarakat diakar rumput. Dalam pelaksanaan proyek
ini IFL memberikan bantuan mentoring dan teknis serta mini grants.
PESERTA
Peserta Parlemen Muda Indonesia 2012 diikuti oleh delegasi wakil
daerah dan delegasi undangan, untuk dapat menjadi delegasi sebelumnya
peserta telah melakukan berbagai persyaratan mulai dari pendaftaran diri
ke panitia sampai proses kampanye yang dilakukan di daerah
masing-masing. Ada 5 kandidat dari setiap propinsi yang melakukan
kampanye, 1 kandidat yang memperoleh suara terbanyak di daerahnya akan
menjadi delegasi wakil daerah, dan 10 kandidat yang mencapai suara 10
besar nasional diundang panitia sebagai delegasi undangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar